Contoh Proposal Penelitian Tindakan Sekolah

Selasa, 24 Maret 2009

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH) KEPENGAWASAN SEKOLAH
Oleh: Drs. H. Darmolan Marchaban, M.M.

A. Judul
Meningkatkan Kualitas Layanan Pengawasan Pendidikan Sesuai Standar Proses dengan Menggunakan Sistem Supervisi Klinis pada SMP Negeri/Swasta Kota Surabaya Tahun Pelajaran 2007/2008

B. Rasional
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 mengamanatkan adanya delapan standar nasional pendidikan. Kedelapan standar ini ialah (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Meski hingga dewasa ini baru dua standar pertama (standar isi dan standar kompetensi lusan) yang telah di-permendiknas-kan, standar proses merupakan satu dari delapan standar yang turut berperanan besar menentukan keberhasilan pendidikan.
Dalam kaitannya dengan standar proses ini, setiap satuan pendidikan perlu melakukan (a) perencanaan proses pembelajaran, (b) pelaksanaan proses pembelajaran, (c) penilaian proses dan hasil pembelajaran, serta (d) pengawasan proses pembelajaran. Hal-hal ini perlu dilakukan demi terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi perencanaan proses pembelajaran ini dimulai dari pengkajian secara mendalam atas standar isi dan standar kompetensi lulusan. Dilanjutkan dengan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk kemudian dikembangkan menjadi silabus mata pelajaran. Sampai dengan langkah ini pada hakikatnya merupakan bagian dari kegiatan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dapat disusun dan dikembangkan untuk jangka waktu satu tahun atau lebih.
Perencanaan proses pembelajaran yang bersifat lebih rutin adalah penyusunan program tahunan, program semester, dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kalau silabus dapat dikembangkan berdasarkan karakteristik sekolah yang bersifat jeneral, RPP ini disusun dan dikembangkan lebih bersifat spesifik, individual, dan sesuai situasi serta keadaan terkini dari kelas yang hendak dikelola.
Selanjutnya, pelaksanaan proses pembelajaran secara umum dapat ditunjukkan dengan keterampilan mengelola kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Namun, dalam perkembangan teknologi pembelajaran mutakhir juga ditawarkan pelaksanaan proses pembelajaran ini yang dikenal dengan sistem ICARE. ICARE ini meliputi (a) Introduce (perkenalkan), (b) Connect (hubungkan), (c) Apply (terapkan), (d) Reflect (refleksikan) dan (e) Extend (perluaskan), bila menggunakan strategi kognitif jembatan keledai akan menghasilkan kata yang bermakna yaitu ICARE.
Bagian kegiatan yang penting dalam proses pembelajaran ini ialah penilaian. Baik penilaian proses maupun penilaian hasil pembelajaran. Penilaian ini jika dikaitkan dengan standar penilaian pendidikan meliputi (a) penilaian oleh pendidik, (b) penilaian oleh satuan pendidikan, dan (c) penilaian oleh pemerintah.
Kegiatan yang juga memiliki fungsi mensinergikan bagian-bagian kegiatan proses pembelajaran ialah pengawasan proses pembelajaran. Pengawasan proses pembelajaran ini dimulai dari pengawasan atas (a) perencanaan proses pembelajaran, (b) pelaksanaan proses pembelajaran, dan (c) penilaian proses dan hasil pembelajaran.
Untuk menjawab keperluan yang dipaparkan terakhir inilah kegiatan supervisi klinis dipertimbangkan lebih tepat dipilih sebagai alternatif dalam kerangka penelitian tindakan. Dan berangkat dari anggapan ini pula penelitian tindakan ini hendak melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pengawasan pendidikan sesuai Standar Proses dengan menggunakan sistem supervisi klinis pada SMP Negeri/Swasta di Kota Surabaya tahun pelajaran 2007/2008.


C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini berdasarkan uraian pada pendahuluan di atas adalah :
1. Bagaimana cara Pengawas Sekolah meningkatkan fungsi pengawasan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pengawasan pendidikan sesuai Standar Proses dengan menggunakan sistem supervisi klinis pada SMP Negeri/Swasta di Kota Surabaya tahun pelajaran 2007/2008?
2. Apakah dengan menggunakan sistem supervisi klinis kualitas layanan pengawasan pendidikan sesuai Standar Proses pada SMP Negeri/Swasta di Kota Surabaya tahun pelajaran 2007/2008 dapat meningkat?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memperoleh gambaran tentang cara Pengawas Sekolah meningkatkan fungsi pengawasan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pengawasan pendidikan sesuai Standar Proses dengan menggunakan sistem supervisi klinis pada SMP Negeri/Swasta di Kota Surabaya tahun pelajaran 2007/2008.
2. Memperoleh gambaran bahwa dengan menggunakan sistem supervisi klinis kualitas layanan pengawasan pendidikan sesuai Standar Proses pada SMP Negeri/Swasta di Kota Surabaya tahun pelajaran 2007/2008 dapat meningkat.

E. Ruang Lingkup Penelitian
Melihat demikian luas dan kompleknya cakupan standar nasional pendidikan yang diamanatkan oleh PP 19 tahun 2005, dalam penelitian tindakan ini dibatasi hanya pada standar proses, khususnya pengawasan proses pembelajaran. Oleh karena itu, yang menjadi objek penelitian meliputi pengawasan atas kegiatan-kegiatan (a) perencanaan proses pembelajaran, (b) pelaksanaan proses pembelajaran, (c) penilaian proses dan hasil pembelajaran, serta (d) pengawasan proses pembelajaran.

F. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil-hasil penelitian tindakan ini. Manfaat penelitian yang dimaksud dapat disebutkan sebagai beikut.
1. Bagi Pengawas Sekolah
2. Bagi Guru
3. Bagi Kepala Sekolah
4. Bagi Pengelola dan Pengambil Kebijakan Bidang Pendidikan
5. Bagi Pengembangan Teori-Teori Pendidikan

G. Tinjauan Pustaka
1. Pengawasan Sekolah
2. Pengawasan Proses Pembelajaran
3. Supervisi Klinis

H. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tindakan ini ialah pendekatan kualitatif. Artinya, penelitian ini dilakukan karena ditemukan permasalahan pengawasan proses pembelajaran. Permasalahan ini ditindaklanjuti dengan cara menerapkan sebuah model proses pengawasan yang diamati kemudian dianalisis dan direfleksi. Hasil revisi kemudian diterapkan kembali pada siklus-siklus pengawasan berikutnya.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart (1998) yang diadopsi oleh Suranto (2000; 49) yang kemudian diadaptasikan dalam penelitian ini. Model ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah. Seperti yang diungkapkan oleh Mills (200;17) “Stephen Kemmis has created a well known representation of the action research spiral …”. Peneliti menggunakan model ini karena dianggap paling praktis dan aktual.

I. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan ini menggunakan tiga siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III. Masing-masing siklus menggunakan empat tahapan, yaitu (1) menyusun rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) melakukan observasi, (4) membuat analisis dilanjutkan dengan melakukan refleksi. Masing-masing siklus menggunakan waktu 2 x 40 menit. Dalam penelitian ini yang melakukan proses pengawasan adalah Pengawas Sekolah yang sekaligus berperan sebagai peneliti dan dibantu oleh dua orang selaku pengamat yang bertugas mengamati proses pengawasan dan memberikan masukan bagi Pengawas Sekolah atau peneliti untuk melakukan perbaikan tindakan berikutnya. Secara rinci masing masing siklus dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Siklus I
a. Penyusunan Rencana Tindakan I
Peneliti menyusun rencanaan pengawasan proses pembelajaran pada siklus awal dengan menggunakan sistem supervisi klinis. Rencana Pengawasan ini mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) proses pembelajaran. Untuk kelancaran proses pegawasan proses pembelajaran ini, rencana pengawasan ini dilengkapi dengan self-assesment. Untuk kepentingan perolehan hasil penelitian disiapkan juga alat observasi untuk guru dan kepala sekolah serta angket untuk guru.
b. Rencana Pelaksanaan Tindakan I
Pada tahap ini akan dilakukan pengawasan proses pembelajaran di kelas-kelas pada SMP-SMP sasaran berdasarkan perencanaan yang telah disusun.
c. Observasi
Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pengawasan, pengamat melaksanakan observasi untuk melihat seberapa jauh keefektifan perencanaan pengawasan ketika diterapkan dengan membuat catatan-catatan kekurangan atau kelebihan. Catatan-catatan ini pada saatnya akan digunakan untuk pengambilan keputusan, apakah pengawasan pada siklus I ini dapat memberikan gambaran bahwa kualitas layanan pengawasan sangat baik, cukup baik, atau tidak baik.
d. Analisis dan Refleksi
Data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, berdasarkan hasil ini peneliti melakukan analisis tentang pengawasan yang telah dilakukan kemudian melakukan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tersebut peneliti akan tahu kekurangan dan kelebihan dari aktivitas pengawasan yang telah direncanakan. Setelah mengevaluasi program pengawasan, peneliti merencanakan aktivitas pengawasan pada siklus berikutnya sebagai perbaikan dari siklus pertama dan begitu juga pada siklus-siklus berikutnya sampai peneliti merasa puas dengan hasil yang direncanakan.

2. Siklus II
a. Penyusunan Rencana Tindakan II
Rencana tindakan II ini disusun berdasarkan hasil analisis temuan dan refleksi selama aktivitas pada siklus I. Untuk mendapatkan perbaikan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kualitas layanan pengawasan sesuai Standar Proses.
b. Rencana Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan tindakan II ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul berdasarkan hasil observasi. Diharapkan pada siklus II ini permasalah yang timbul pada siklus I dapat diatasi.
c. Observasi
Ketika pengawas sekolah melakukan pengawasan, pengamat selaku anggota peneliti melakukan pengamatan, mencatat temuan-temuan kekurangan, atau kelebihan, dan hal-hal lain yang dianggap esensi selama proses pengawasan pada siklus II.
d. Analisis dan Refleksi
Hasil pengamatan dari pengamat yang berupa catatan-catatan temuan selama proses pengawasan dianalisis dan dilakukan refleksi untuk diperbaiki dan dibuat rencana pengawasan pada siklus III.
3. Siklus III
a. Penyusunan Rencana Tindakan III
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi selama aktivitas pada siklus II, maka disusun rencana pengawasan sebagai rencana tindakan III yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada tindakan siklus II.
b. Rencana Pelaksanaan Tindakan III
Pelaksanaan Tindakan III ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul berdasarkan hasil observasi. Dengan menggunakan rencana tindakan III, diharapkan pada siklus III ini permasalahan yang timbul pada siklus II dapat diatasi dan mencapai hasil yang optimal.
c. Observasi
Pada saat proses pengawasan, pengamat selaku anggota peneliti melakukan pengamatan terhadap pengawas sekolah dan guru, serta mencatat temuan-temuan penting selama proses pembelajaran pada siklus III.
d. Analisis dan Refleksi
Pada aktivitas ini pengawas sekolah selaku peneliti dan pengamat selaku anggota bersama-sama menganalisis hasil pengamatan yang berupa catatan-catatan temuan selama proses pengawasan pada sikulus II kemudian dilakukan refleksi berupa saran dan simpulan.


J. Data dan Sumber Data
1. Fasilitas pengawasan
Fasilitas yang dipersiapkan untuk melakukan aktivitas pengawasan proses pembelajaran.

2. Alat pengumpul data
Untuk mengumpulkan data selama proses penelitian disetiap siklus dipergunakan beberapa instrumen antara lain.

a. Alat observasi aktivitas pengawas sekolah
Instrumen ini dipergunakan untuk memantau seberapa jauh peningkatan kualitas layanan pengawasan sesuai Standar Proses.

b. Alat observasi aktivitas kepala sekolah
Instrumen ini berfungsi untuk mengamati bagaimana cara kepala sekolah sebagai supervisor memerankan fungsinya.

c. Angket untuk guru
Angket ini dipergunakan sebagai bahan cross check hasil pengamatan pengamat yang dipadukan dengan pendapat guru selama mengalami aktivitas pengawasan dalam proses pembelajaran.

d.Dokumen Skor Keterampilan Guru pada Proses Pembelajaran

Dokumen skor ini dipergunakan untuk mengetahui atau mengukur keterampilan guru selama proses pembelajaran.


K. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui hasil penelitian tindakan ini, diperlukan data. Untuk mengumpulkan data diperlukan alat pengumpul data. Dalam penelitian tindakan ini diperlukan dua macam alat pengumpul data, yaitu lembar observasi yang dipergunakan untuk mengamati aktivitas guru selamat disupervisi, dan angket untuk melakukan klarifikasi antara hasil observasi oleh pengamat dengan responden selaku sasaran yang diteliti. Ini dilakukan dalam upaya meminimalkan kesenjangan hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan data. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis kualitatif dan kuantitaif. Analisis kualitatif dipergunakan untuk mengolah data hasil pengamatan selama proses pengawasan, sedangkan analisis kuantatif dipergunakan untuk mengolah data hasil pengawasan untuk mengetahui peningkatan proses pembelajaran yang fungsional.

L. Lokasi Penelitian
1. SMPN 16 Surabaya Baik
Jalan Bazoka Wetan 28.B, Surabaya
2. SMPN 16 Surabaya Baik
Jalan Mastrip Bogangin I, Surabaya
3. SMPN 28 Surabaya Baik
Jalan Menganti Lidah Wetan, Surabaya
4. SMP PGRI 7 Surabaya Baik
Jalan Kebalen Timur 4, Surabaya
5. SMP PGRI 5 Surabaya Baik
Jalan Ikan Lumba-Lumba 29, Surabaya
6. SMP Bina Bangsa 2 Surabaya Sedang
Jalan Krembangan Jaya V/28, Surabaya
7. SMP Kemala Bayangkari 6 Surabaya Sedang
Jalan Gresik 39, Surabaya
8. SMP YPPI 3 Surabaya Sedang
Jalan Sutorejo Utara I/2.B, Surabaya
9. SMP Institut Indonesia Surabaya Sedang
Jalan Mulyosari Utara I/37-39, Surabaya
10. SMP Gatra Surabaya Kurang
Jalan Johor 3, Surabaya
11. SMP Al Khairiyah Surabaya Kurang
Jalan Sultan Iskandar Muda 36, Surabaya
12. SMP Rajawali Kurang
Jalan Rajawali 49, Surabaya Kurang

M. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai pada akhir Juni 2007 s.d. akhir Agustus 2007 dalam tiga siklus dengan jadwal pokok sebagai berikut.
1. Penyusunan Proposal Penelitian: akhir Juni 2007
2. Persiapan Tindakan:
3. Pelaksanaan Tindakan:
4. Observasi Pelaksanaan Tindakan:
5. Analisis Data dan Refleksi:
6. Upaya-upaya Perbaikan:
7. Pelaporan Hasil Penelitian:


N. Pelaporan Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan dalam bidang kepengawasan ini disusun dalam bentuk laporan dengan sistematika sebagai berikut.

O. Biaya Penelitian



DAFTAR PUSTAKA

Decentralized Based Education (DBE),2006. Integrasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran. USAID Indonesia.
Dirjendikdasmen. 2005. Landasan Filosofi Teoritis Pendidikan di Indonesia.
Jakarta.

Mills,GE,2000. Action Research A Guide For The Teacher Researcher. Ohio, Shoutern Oregon University.

Permen 22. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran-Mata Pelajaran SMP/MTs. Jakarta.

Sudjana,s. 2001. Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung. Falah
Production.

Suranto, Basowi, Sukidin,2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia.

Surya, M. 2003. Percikan Perjuangan Guru. Semarang, Aneka Ilmu.

Suryadi, A, 1983. Membuat Siswa Aktif Belajar.Bandung, Binacipta.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP